Saturday, September 19, 2020

Apa perbedaan dan persamaan antara flu biasa, flu, dan COVID-19 (novel coronavirus 2019)?

 Postingan berikut dirancang buat menanggapi persoalan berikut." Apa perbandingan serta persamaan antara flu biasa, flu serta COVID- 19?" Tabel di dasar ini merangkum ciri serta indikasi yang mirip serta berbeda dari flu biasa, flu, serta COVID- 19


berikut ini hendak merangkum identitas utama dari tiap penyakit serta penyembuhan aktual serta/ ataupun yang diusulkan.


Temukan gimana COVID- 19 menyebar.


Penularan covid- 19


Banyak tipe virus corona menginfeksi spesies hewan yang kadang- kadang( ataupun tidak sering) bisa menginfeksi manusia. Virus Corona MERS merupakan contoh di mana virus yang umumnya cuma menginfeksi unta dapat menginfeksi manusia. Virus Corona Wuhan seragam dengan orang yang awal terinfeksi yang kerap mendatangi pasar santapan terbuka yang menjual ikan serta hewan, tercantum hewan liar. Periset kedokteran dikala ini tidak mengenali spesies hewan yang terinfeksi, namun hewan liar yang diprediksi sumbernya. Tetapi, penyebaran virus yang kilat itu sebab kontak dari orang ke orang yang bertanggung jawab atas penyebaran luas peradangan ini. Kontak dekat dengan seorang yang terinfeksi ataupun dengan sekresi mereka( misalnya, tetesan yang dihasilkan batuk) ataupun tinja merupakan metode virus menyebar. Walaupun virus ini meluas, jangka waktu penularannya masih wajib didetetapkan.


Pelajari lebih lanjut tentang COVID- 19»


Pilek


Flu biasa merupakan peradangan virus pada sistem respirasi bagian atas( hidung, kerongkongan, sinus, saluran eustachius, trakea, laring, serta saluran bronkial). Rhinovirus menimbulkan dekat 30%- 50% masuk angin. Tetapi, lebih dari 200 virus yang berbeda bisa menimbulkan flu biasa. Pilek itu meluas, dapat menyebar dari orang ke orang, serta mempunyai masa inkubasi dekat 1- 7 hari. Durasi pilek( berapa lama berlangsung) dekat 7- 10 hari. Tetapi, bergantung tipe virusnya, pilek dapat berlangsung sampai 2 minggu. Pilek merupakan penyakit respirasi bagian atas ringan dengan pilek, hidung tersumbat tanpa demam. Dokter paling utama mendiagnosis pilek memakai observasi klinis serta riwayat kedokteran. Tidak terdapat uji yang dibutuhkan.


Flu( influenza)


Influenza( biasa diucap flu) merupakan peradangan virus pada saluran respirasi bagian atas serta/ ataupun sistem respirasi bagian dasar. Virus influenza menimbulkan flu. Virus ini umumnya menimbulkan indikasi yang lebih sungguh- sungguh pada sistem respirasi daripada virus pemicu flu. Flu ini meluas, dapat menyebar dari orang ke orang, serta mempunyai masa inkubasi dekat 1- 4 hari. Durasi flu bermacam- macam dari dekat 5 hari sampai 2 minggu bergantung pada tingkatan keparahan peradangan. Flu dapat jadi penyakit yang intens serta berpotensi parah( pneumonia) pada sebagian orang. Identitas flu antara lain demam ringan hingga besar, sakit kepala lagi hingga berat, batuk, keletihan, serta perih/ perih badan. Flu parah bisa jadi mempunyai indikasi yang tumbuh pesat serta memerlukan perawatan suportif. Dokter mendiagnosis flu bersumber pada indikasi klinis serta uji laboratorium yang ada.


COVID- 19( novel coronavirus 2019)


COVID- 19( pula diucap coronavirus Wuhan, 2019 novel coronavirus, 2019- nCoV, serta yang lain) merupakan virus corona RNA beruntai tunggal serta positif. Ini merupakan tipe baru virus korona( sebutan korona berarti mahkota) yang menimbulkan pandemi permasalahan respirasi sungguh- sungguh yang diawali di Wuhan, Tiongkok. Para periset yakin itu berasal dari hewan yang terinfeksi serta menyebar sampai menginfeksi orang di pasar santapan laut/ hewan terbuka yang besar. Tidak hanya itu, penyakit ini bisa menyebar dari orang ke orang serta dengan kilat menyebar ke segala dunia. Ini terpaut dengan SARS serta MERSvirus corona. Ini mempunyai masa inkubasi mulai dari 2- 14 hari. Penularan dari orang ke orang bisa terjalin walaupun orang yang terinfeksi tidak menampilkan indikasi sepanjang masa inkubasi. Orang yang terinfeksi bisa jadi pula tidak menyadari kalau mereka terserang virus serta bisa jadi tidak menampilkan indikasi. Indikasi utama COVID- 19 merupakan demam( umumnya besar), batuk lagi sampai parah, serta sesak nafas. Indikasi serta ciri lain bisa jadi tercantum sakit kerongkongan, diare, perih serta perih badan, serta hidung tersumbat ataupun meler. Pada awal mulanya, tampaknya menargetkan orang yang berumur di atas 60 tahun serta mempunyai keadaan kesehatan mendasar yang parah semacam penyakit jantung, penyakit paru- paru, serta diabet, namun informasi terkini dari Italia menampilkan kalau orang berumur 20- 60 tahun bisa jadi terserang penyakit pada tingkatan yang sama. Dekat 80% pulih tanpa penyembuhan spesial, sedangkan dekat 20% bisa jadi membutuhkan dorongan respirasi( oksigen serta/ ataupun sokongan ventilator).


Perawatan buat COVID- 19, flu, serta flu biasa


Pendapat Pembaca 5 Bagikan Cerita Anda


Pilek: Dokter menganjurkan rehat, cairan, serta over- the- counter( OTC) obat- obatan semacam ibuprofen( Advil) serta acetaminophen( Tylenol). Tidak terdapat vaksin ada buat flu biasa.


Flu: Penyembuhan dini dengan obat antivirus semacam oseltamivir( Tamiflu), rehat, cairan, serta asetaminofen dan dorongan respirasi bisa menolong bila indikasi flu jadi parah. Vaksin ada buat kurangi indikasi ataupun menghindari flu.


COVID- 19: Handal kedokteran merekomendasikan rehat, cairan, asetaminofen, serta dorongan respirasi bila indikasi COVID- 19 jadi parah. Riset obat antivirus serta vaksin sangat aktif namun dikala ini tidak terdapat yang ada.


Antibiotik tidak diindikasikan buat ketiga penyakit virus ini. Tetapi, mereka bisa jadi bermanfaat bila terjalin peradangan kuman sekunder.


No comments:

Post a Comment